Jumat, 12 Juli 2019

MAPEL PEMBIAKAN TANAMAN

KELAS : X Pemulian dan Perbenihan Tanaman
SEMESTER : 2
KI/KD 3.9 : Pemeliharaan Bibit Hasil Pembiakan Tanaman Secara Generatif dan Vegetatif

 Tujuan Pembelajaran : peserta didik mampu melaksanakan pemeliharaan bibit hasil pembiakan secara generatif dan vegetatif

Secara garis besar, pemeliharaan bibit hasil pembiakan tanaman dapat diuraikan menjadi 5 kegiatan. Yaitu :
a)  Pengairan/ Penyiraman

Faktor utama dalam pemeliharaan bibit adalah air, karena air mempunyai peranan penting dalam mempertahankan kesuburan media tanam. Oleh karena itu, pemberian air dalam media tanam harus diatur sehingga cukup memadai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian air diantaranya adalah :

1. Sifat fisik media tanam

Sifat fisik media tanam, misalnya tekstur, menentukan banyaknya kebutuhan air. Tekstur media tanam yang lebih halus  mempunyai kemampuan memegang air lebih kuat.
Dengan demikian kebutuhan air media tanam yang bertekstur halus lebih banyak dari pada media tanam yang bertekstur kasar. Misal pasir mempunyai kemampuan mengabsorbsi air lebih rendah dari pada tanah liat. Pasir menjadi cepat basah dan mudah kering. Oleh karena itu, frekuensi pemberian air pada media pasir lebih sering dilakukan, tetapi jumlahnya lebih sedikit.
2 Pengaruh musim

Untuk   mempertahanakan   kelembaban   pad media   tanam,   saat musim  hujan  jumlah  dan  frekuensi  air  siraman  dikurangi.  Pada musim kemarau diusahakan jumlah dan frekuensi air siraman di tambah agar media tanam tidak kering. Karena pada musim kemarau tingkat penguapannya lebih tinggi sehingga media cepat kering.
Kekurangan atau  kelebihan air pada musim kemarau terjadi  penguapan yang  tinggi  dan  dapat  mempengaruhi  kondisi  air  dalam  media  tanam. Tanpa diimbangi penyiraman yang rutin, menyebabkan media cepat kering. Bila keadaan kering inidibiarkan berkepanjangan maka daun-daun bisa gugur dan lamakelamaan bibit akan mati. Begitu juga pada musim penghujan, media tanam akan cenderung kelebihan air sehingga kondisi media tanam akan menjadi sangat lembab. Hal ini akan memacu pertumbuhan penyakit pada bibit. Selain itu air yang berlebihan sampai menggenang dalam media terlalu lama dapat menyebabkan busuk  akar, akibatnya bibit akan mati.

Media tanam yang baik dapat menyediakan air yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang cukup. Berapa banyak air yang harus diberikan padamedia  tanam  dipengaruhi  oleh  jenis  tanaman,  jenis  bahan  media tanam yang digunakan dan keadaan iklimnya. Gunakan gembor dalam melakukan  penyiraman  agar  media  dalam  polybag  tidak  banyak  yang hilang bersama penyiraman.





Gambar  38. Penyiraman diareal pembibitan



Prosedur Kerja Penyiraman


a.  Amati kondisi media tanam apakah sudah kering atau belum !

b. Bila   media   tanam   sudah   mulai   kering   seger siram   dengan menggunakan gembor/selang !
c.  Lakukan penyiraman hingga media tanam yang ada dalam polybag basah merata !


b)  Pemupukan

Pemupukan merupakan aktivitas pemberian unsur-unsur hara untuk mendukung   pertumbuhan   tanaman   dan   mempertahankan   kesuburan media tanam. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemupukan yaitu:

1 Jenis pupuk

Pupuk yang berasal dari bahan anorganik seperti Amonium Nitrat, mempunyai kelarutan unsur hara yang tinggi. Bila diberikan secara teratur pada media tanam, maka ketersediaan unsur hara dapat dipertahankan.



2 Waktu pemberian pupuk

Pemberian pupuk perlu memperhatikan keadaan musim. Pada awal atau   akhir   musim   hujan   merupakan   saat   yan tepat   untuk melakukan pemupukan pada tanaman tahunan. Namun pemberian pupuk   pad bibit   dalam   polybag   sebaiknya   dilakukan   secara periodik dengan frekuensi pemberian yang lebih sering dan tidak bergantung pada musim. Satu hal yang perlu diingat dalam pemberiapupuk  adalah  jangan  melakukan  pemupukan  ketika media tanam kekurangan air, karena unsur-unsur hara tidak dapat diserap oleh tanaman. Pupuk diberikan  pada waktu daun-daunan mulai menguning dan pertumbuhan sedikit mulai terhambat.

3 Cara Pemberian pupuk

Ada  beberapa  cara  pemberian  pupuk  yang dapat  dilakukan  yaitu ditaburkan, disiramkan dan disemprotkan. Pemberian pupuk pada tanaman yang ada dalam polybag lebih efektif dilakukan dengan disiramkan atau disemprotkan.

Prosedure Kerja Pemupukan

1.   Larutkan pupuk NPK ke dalam air dengan konsentrasi 0,2-0.4% !

2.   Siramkan larutan pupuk tersebut ke media tanam dalam polybag

100 150mm/polybag !

3.   Bila   memupuk   dengan   pupuk   daun,   pupuklah   bibit   dengan disemprot, dan gunakan pupuk tersebut sesuai dengan anjuran !
Berikut ini adalah contoh cara pemupukan pada bibit tanaman durian :


c)  Pengendalian hama dan penyakit

Hama dan penyakit yang sering menyerang bibit hasil sambungan atauokulasi   antara   lain:  tungau  merah,   Aphia  spec  (kutu  daun)  dan penyakit yang disebabkan oleh jamur. Cara untuk mencegah di samping dengan kebersihan pada alat-alat dan tempat penyambungan/okulasi, jugdengan pemeliharaan yang sebaik-baiknya dari tanaman yang disambung. Pemakaian pestisida dapat pula dipergunakan bila tingkat serangan hama dan penyakit sudah tinggi. Faktor-faktor yang perlu di perhatikan dalam penggunaan pestisida adalah :

1.    Dosis atau konsentrasi pestisida.

2.    Jenis pestisida disesuaikan dengan organisme pengganggu.

3.    Waktu pemberian disesuaikan dengan cuaca, tahap pertumbuhan bibit dan organisme pengganggu.
4.    Cara  pemberian  pestisida  disesuaikan  dengan  bentuk  pestisida misal disemprot/ditaburkan.
Sebelum menggunakan pestisida terlebih dahulu bacalah petunjuk penggunaan yang tertera pada label.

Prosedur Kerja Pengendalian Hama dan Penyakit


1.    Amati jenis hama atau penyakit yang menyerang!

2.    Semprotlah  bibit  tersebut  dengan  menggunakan  pestisida  yang sesuai dengan jenis hama atau penyakit yang menyerang !
3.    Lakukan penyemprotan sesuai dengan petunjuk yang tertera padlebel pestisida yang anda gunakan !



d)  Penyiangan

Penyiangan di areal  pembibitan baik dalam bedengan, bak batu bata, kotak kayu dan polybag perlu dilakukan. Penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput-rumput  yang  berada  disekitar  bibit  stek.  Penyiangan  dilakukan agar supaya pertumbuhan bibit stek tidak terganggu baik dalam menyerap unsur hara maupun mengganggu dalam pencahayaan (proses asimilasi).

e)  Pemangkasan

Bibit hasil pembiakan secara vegetatif yang masih berada daun pembibitan perlu dilakukan pemangkasan agar supaya didapatkan tunas yang banyak sehingga akan dihasilkan bibit yang banyak tunas. Pada waktu akan dipindahkan bibit perlu dilakukan pemangkasan agar supaya mengurangi penguapan yang berlebihan sehingga akan mengakibatkan bibit mengalami stress (staknasi). Pemangkasan dilakukan dengan menggunakan gunting atau pisau.
Video berikut merupakan contoh teknik pemangkasan pada bibit tanaman durian


CARA PEMINDAHAN BIBIT

1. Cara Cabutan

·    Sebelum dicabut pesemaian dibasahi

·    Dipilih bibit yang bagus,dicabut satu per satu dengan hati-hati, dijaga agar akar tidak putus
·    Bibit  tersebut  harus  segera  ditanam,  jangan  menunggu  layu

Untuk mengurangi penguapan, sebelum ditanam biasanya

·    dilakukan pengupiran daun

2. Cara Putaran

·    Tanaman beserta tanah yang melekat pada perakarannya digali

·    Dipindahkan ke polibag/keranjang bambu/pelepah pisang

·    Jika sudah kuat bisa segera ditanam di lapang

3. Cara Potongan

·    Bibit   digali,   kemudia sebagian   dari   batan dan   akarnya dipotong, baru kemudian ditanam
·    Lebih mudah pada saat memindahkannya kerusakan akar bisa dikurangi mudah pengangkutannya



Sumber : Buku Teks Bahan Ajar Siswa : PEMBIAKAN TANAMAN semester 4